Gangguan fungsi ginjal tidak selalu berawal dari kerusakan ginjal itu sendiri. Tapi dapat terjadi akibat pengaruh dari kerusakan organ lainnya. Dan kerusakan ini bisa bermula dari pola hidup tidak sehat yang berlangsung lama. Kebiasaan yang sebenarnya bisa kita cegah sejak jauh-jauh hari …
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga ginjal tetap berfungsi segaimana mestinya ? Ternyata dengan 6 langkah yaitu G I N J A L itu sendiri. Berikut ini langkah-langkah tersebut :
G : Gula Darah Terkendali Gula darah ( glukosa ) diperlukan oleh tubuh untuk sumber energi. Tetapi jika kadar gula dalam darah melebihi normal dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil, termasuk pembuluh darah ginjal yang berfungsi menyaring sisa sampah metabolisme. Akibatnya fungsi ginjal terganggu, terjadi penumpukan sampah metabolisme yang akhirnya mengganggu seluruh sistem tubuh.
Kendalikan gula darah dengan melaksanakan pola hidup sehat, rajin berolahraga dan pemeriksaan kesehatan secara berkala terutama bagi anda yang beresiko menerita penyakit gula ( diabetes mellitus ). Pengecekan berkala penting dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin peningkatan kadar gula dalam darah.
Faktor resiko seseorang menderita penyakit diabetes antara lain :
usia > 45 tahun Indeks Massa Tubuh > 23 kg/m2 ( lihat cara menghitung Indeks Massa Tubuh ) Hipertensi faktor keturunan kadar kolesterol tinggi Bagi anda yang sudah didiagnosa menderita diabetes melitus, patuhi program terapi dan pemeriksaan kadar gula dari tim medis. Kenali tanda-tanda gula darah di bawah normal dan gula darah yang terlalu tinggi. Jalankan pola hidup sehat dan sebaiknya diskusi tim gizi untuk mengatur menu makan sehari-hari. I : Infeksi Saluran Kemih Dihindari Infeksi saluran kemih terjadi akibat masuknya bakteri atau jamur ke dalam saluran kemih. Infeksi yang terjadi pada saluran kemih bagian bawah ( uretra dan kandung kemih ) sering menimbulkan gejala sakit buang air kecil, air kemih susah keluar, yang lebih kita kenal dengan anyang-anyangan.
Bila kondisi ini tidak tertangani dengan baik, maka infeksi akan menjalar ke saluran kemih bagian atas ( ureter dan ginjal ) yang ditandai dengan gejala demam, mual muntah dan nyeri pada punggung bagian samping
Infeksi saluran kemih dapat menyerang laki-laki maupun perempuan. Tapi pada perempuan resikonya lebih tinggi dibanding laki-laki karena panjang uretra perempuan lebih pendek dari laki-laki dan letak anus yang berdekatan dengan lubang kemih sehingga bakteri mudah berpindah ke lubang kemih. Selain itu pada perempuan yang sedang mengalami keputihan sangat rentan terkena infeksi yang disebabkan oleh Chlamydia.
Cukup minum air putih adalah cara paling sederhana dan alami menjaga kesehatan saluran kemih. Dengan cukup air putih fungsi ginjal akan optimal, buang air kecil lancar sehingga meminimalkan bakteri yang berdiam di saluran kemih.
Selain cukup minum air putih, rajin mengkonsumsi buah Cranberry adalah pilihan tepat untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan mengatasi anyang-anyangan. Buah Cranberry mengandung Proanthocyanidins ( PAC ), antioksidan yang bermanfaat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Selain itu antioksidan ini juga memiliki sifat anti adhesi yang membuat bakteri tidak menempel pada saluran kemih.
N : No Hipertensi Tekanan yang terlalu tinggi dari pompa jantung dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal. Kerusakan ini mengganggu fungsi ginjal yang mengakibatkan terjadi penumpukan racun sisa metabolisme, penurunan produksi urine dan hipertensi yang semakin parah.
Resiko terjadinya hipertensi semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kendalikan tekanan darah sejak dini dengan menjalankan pola makan dan hidup sehat, rajin berolah raga, menjaga berat badan ideal, batasi garam dan menghindari merokok.
J : Jauhi obat/makanan/racun ginjal Merokok dapat mengganggu kesehatan ginjal dengan mengganggu sirkulasi darah ke berbagai organ. Sedangkan alkohol menyebabkan perubahan fungsi ginjal dalam kemampuannya menyaring darah. Selain itu konsumsi obat pereda nyeri, antibiotik dalam jangka lama dan penggunaan obat pelangsing yang dibarengi dengan ‘pengurangan cairan tubuh dalam jumlah besar’ dapat menyebabkan gagal ginjal.
Beberapa makanan ini perlu diperhatikan karena mengandung zat yang dapat mengganggu fungsi ginjal :
– jengkol
– kopi
– teh
– buah bit
– coklat
– sayuran kering
– makanan yang diawetkan karena kandungan garam yang tinggi
Hal yang masih marak belakangan ini adalah penggunaan suplemen yang berlebihan. Sebaiknya suplemen ini hanya diminum untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tubuh saat kondisi khusus seperti pada masa penyembuhan, masa kehamilan dan usia lanjut. Suplemen tidak diperlukan apabila asupan nutrisi dari makanan dan minuman telah terpenuhi.
A : Air Putih Secukupnya Keseimbangan cairan dalam tubuh diatur melalui mekanisme hormon dalam tubuh. Ginjal mempunyai peran penting dalam pengaturan cairan dalam.
Saat tubuh kekurangan cairan sistem hormon akan memberikan sinyal sehingga ginjal melepaskan sebagian air untuk kembali ke peredaran darah. Itulah sebabnya saat kita berada dalam kondisi kurang asupan cairan, air kemih jumlahnya sedikit dan lebih pekat.
Begitu pula sebaliknya bila kita mendapat asupan cairan yang berlebihan maka ginjal yang akan mengeluarkannya menjadi urine sehingga cairan dalam tubuh tetap konstan.
Jumlah kebutuhan cairan tubuh Air berfungsi menjadi media transportasi zat-zat dalam tubuh. Kurangnya pasokan cairan ke dalam tubuh menyebabkan aliran darah ke ginjal turun. Apabila ini berlangsung lama maka akan menyebabkan kerusakan pada jaringan ginjal dan mengganggu fungsi ginjal.
L : Lanjutkan Perilaku Hidup Sehat Sistem tubuh adalah rangkaian dari banyak sistem yang saling berkaitan. Gangguan pada satu bagian tubuh dapat memicu timbulnya masalah pada bagian yang lain. Menjaga pola makan dan hidup sehat, rajin berolah raga, menghindari merokok dan mengurangi asupan garam adalah kebiasaan yang harus terus dilakukan untuk memelihara kesehatan ginjal.
Itulah 6 cara menjaga kesehatan ginjal. Sudahkah kita menjalankannya ?
Referensi :
Seminar : Deteksi Dini Sindrom Nefrotik Pada Anak Dan Remaja, nara sumber : Dr. Bambang Djarwoto, SpPD-KGH alodokter.com uricran.co.id